Belajar Bahasa Inggris Sendiri di Rumah
Belajar Bahasa Inggris interaktif dengan TELL ME MORE, Software Pembelajaran Bahasa berstandar Internasional. Belajar dalam keseluruhan Kemampuan/skill terpenting dalam Belajar Bahasa Inggris:Speaking, Listening, Reading ; Writing, Vocabulary , Grammar ; Culture.
TERDIRI ATAS 3 LEVELBeginner, Intermediate dan AdvancedDengan dua pilihan model< : American English dan British English . Kegiatan Pembelajaran juga bisa diatur sesuai kurikulum yang ada pada TELL ME MORE atau di setting sesuai kehendak sendiri.
HANYA DENGAN
==== Rp.50.000,- ====
(Dikemas dalam 1 dvd full+Bonus Gratis)
TELL ME MORE MERUPAKAN METODE PEMBELAJARAN BAHASA PERTAMA YANG SELURUHNYA DIDASARKAN PADA :
Teknologi Speech Recognition dan Spoken Error Tracking System :
- Komputer bisa memahami apa yang Anda katakan dan mengevaluasi pengucapan Anda
- Anda bisa berdialog secara alami dan interaktif dengan komputer
Mencakup ungkapan standar dalam komunikasi sehari-hari
- 550 ungkapan dan 15.000 kata per level
- Memuat 144 tata bahasa
- Lebih dari 1.000 latihan dalam 25 macam aktivitas
- 8.000 daftar kata
- 700 konjugasi kata kerja per level
Metode universal :
bagi pemula sama sekalitetapi juga bagi mereka yang tinggal menyempurnakan bahasa Inggrisnya
Takbiratul Ikhram
Takbiratul ikhram
Takbiratul ikhram atau Ucapan Allahu Akbar dalam permulaan shalat, adalah ucapan pertama dalam kondisi dan posisi sudah masuk ke dalam shalat. Di sini pula kita harus berkonsentrasi penuh karena antara hati, lisan dan anggota tubuh benar-benar dituntut kerjasama. Inilah yang di isyaratkan Iman harus ditekadkan oleh hati, diucapkan oleh lisan dan dikerjakan/diamalkan oleh angota tubuh.
Hati dituntut untuk menyampaikan tujuan dari berdiri, ruku, sujud dan duduk kita setelah mengucapkan “Allahu Akbar” yaitu saya bermaksud mengerjakan shalat pardhu….sekian rakaat ….tanpa tujuan lain selain memenuhi panggilan Allah untuk mengabdikan diri sepenuh jiwa raga kita, yang semuanya pantas kita persembahkan karena Dialah pemiliknya yang kita rangkum dalam ucapan “lillah” sebuah kalimat yang sarat dengan kepasrahan pada-Nya. Allahu Akbar , hanya Allah lah yang pantas kita agungkan, bukan tahta/pangkat, wanita, harta atau yang lainnya.
Sementara lisan, dituntut mengumandangkan Lafadz “Allahu Akbar” dengan fasih, tanpa mengurangi atau menambah hurufnya, dari mulai “alif” lafadz “Allah” sampai “ra” lafadz “Akbar” harus benar-benar diucapkan dengan lisan yang fasih, (karenanya syarat takbiratul ikhram yang 16 harus benar-benar dipahami) dan harus dapat didengar oleh telinga kita sendiri.
Selanjutnya anggota tubuh kita, yang diwakili oleh tangan memberikan isyarat dengan jalan mengacungkan kedua telapak tangan sebatas telinga dengan keadaan sedang dan membuka seluruh telapak tangan dan jari sehingga menghadap ke kiblat. Semuanya mengandung makna yang luas jika kita mau bertafakur sejenak. Pandangan tunduk ke tempat sujud, menandakan tunduknya kita pada Sang Pencipta yang saat ini sedang kita temui dengan segenap hati, jiwa dan raga kita. Allahu Akbar….betapa Agung Allah, betapa kecilnya kita. Jangankan dibandingkan dengan Allah Pencipta Kita, dibandingkan dengan Mesjid atau Mushala di mana kita Berdiri Shalat, kita teramat kecil.
Saudaraku…janganlah Kalian Ucapkan Allahu Akbar, sementara hati kita memuja harta, wanita dan tahta yang sangat kecil dan tidak ada artinya dengan Keagungan Allah Pemilik dan Pencipta segalanya.
Ditulis : Ba’da Shalat Dhuhur 21 Desember 2009 dalam renungan hati Al-Faqir
Oleh : Aam Sutisna
Hadits Tentang Dajjal
1805. Dari Annawwas bin Sam’an r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. menyebut-nyebutkan perihal Dajjal pada suatu pagi. Beliau s.a.w. menghuraikan Dajjal itu kadang-kadang suaranya direndahkan dan kadang-kadang diperkeraskan – dan Dajjal itu sendiri oleh beliau s.a.w. kadang-kadang dihinanya, tetapi kadang-kadang di-perbesarkan hal-ehwalnya sebab amat besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya itu, sehingga kita semua mengira seolah-olah Dajjal itu sudah ada di kelompok pohon kurma. Setelah pada suatu ketika kita pergi ke tempatnya, beliau s.a.w. kiranya telah mengetahui apa yang ada di dalam perasaan kita, lalu bertanya: “Ada persoalan apakah engkau semua ini?”
Kita menjawab: “Ya Rasulullah,Tuan menyebut-nyebutkan Dajjal pada suatu pagi, Tuan merendahkan serta mengeraskan suara – dan Dajjal itu Tuan hinakan, juga Tuan perbesarkan peristiwanya kerana besarnya fitnah yang akan ditimbulkan olehnya, sehingga kita semua mengira bahawa ia sudah ada di kelompok pohon kurma.” Beliau s.a.w. lalu bersabda: “Kecuali Dajjal, itulah yang paling saya takutkan kalau menimpa atas dirimu semua. Jikalau ia keluar dan saya masih ada di kalangan engkau semua, maka sayalah penentangnya untuk melindungi engkau semua. Tetapi jikalau ia keluar dan saya sudah tidak ada di kalangan engkau semua, maka setiap manusia adalah sebagai penentang guna melindungi dirinya sendiri dan Allah adalah penggantiku dalam melindungi setiap orang Muslim.
Sesungguhnya Dajjal adalah seorang pemuda yang rambutnya sangat keriting, matanya menonjol, seolah-olah saya menyamakan-nya dengan Abul ‘Uzza bin Qathan. Maka barangsiapa yang dapat bertemu dengannya, maka hendaklah membacakan atasnya ayat-ayat permulaan surat al-Kahfi. Dajjal itu akan keluar di Khallah, suatu jalanan yang terletak antara Syam dan Irak, lalu membuat kerusakan di bagian sebelah kanannya dan juga membuat kerosakan di bahagian sebelah kirinya. Maka itu hai hamba-hamba Allah, tetapkanlah keimananmu semua.” Kita para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, berapa lama ia menetap di bumi?” Beliau s.a.w. menjawab: “Empat puluh hari, yang sehari – hari pertama – itu lamanya sama dengan setahun, yang sehari lagi – hari kedua – lamanya seperti sebulan, yang sehari sesudah itu -hari ketiga – seperti sejum’at – yakni seminggu, sedang hari-hari yang selain tiga hari itu adalah sebagaimana keadaan hari-hari pada masamu sekarang ini.” Kita bertanya lagi: “Ya Rasulullah, dalam sehari yang panjang waktunya sebagaimana setahun itu, apakah kita cukup mengerjakan seperti shalat sehari saja – yakni lima waktu?” Beliau s.a.w. menjawab: “Tidak cukup, maka itu perkirakanlah menurut kadar jaraknya masing-nasing.” Jadi tetap lima kali dalam perkiraan sehari seperti sekarang.
Selengkapnya BACA DI SINI
HAK-HAK WANITA DALAM ISLAM
sumber : file chm Darus Salaf 2
TUJUAN PERKAWINAN DALAM ISLAM
Kriteria Umat Terbaik
Ungkapan dengan kata “ukhrijat” merupakan ungkapan yang menarik perhatian. Ungkapan ini nyaris memperlihatkan tangan yang mengendalikan dengan lembut saat mengekspos umat ini sedemikian rupa dan menariknya keluar dari tataran ghaib yang gelap dan dari balik tabir abadi, hanya Allah yang mengetahui apa yang ada di baliknya. Ia adalah kata yang melukiskan gerak yang tidak diketahui kelebatannya sekaligus lembut ayunannya. Gerak yang menampilkan umat ke pentas wujud. Umat yang memiliki peran khusus, kedudukan khusus, dan perhitungan khusus:
Selengkapnya BACA DI SINI
Jaddiyah (keseriusan)
Allah Subhanah menciptakan alam semesta ini dengan hikmah (wisdom), bukan untuk main-main dan senda-gurau.
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ (16) لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لَاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ (17) بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ (18)
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main (16) Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Kami tidak melakukannya (17). Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya).” (16-18)
Allah Subhanah menciptakan alam semesta ini dengan hikmah (wisdom), bukan untuk main-main dan sendau-gurau. Allah mengendalikannya dengan hikmah, bukan dengan serampangan dan menurut nafsu. Dan dengan keseriusan seperti saat menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa yang ada di antara keduanya itu, (dengan keseriusan yang sama) Allah mengutus para Rasul, menurunkan kitab-kitab, menetapkan berbagai kewajiban, dan menggariskan tugas-tugas. Jadi, keseriusan merupakan perkara fundamental pada watak alam semesta ini. Baik dalam aturannya, atau akidah yang dikehendaki Allah bagi manusia, atau hisab yang diberlakukan pada mereka sesudah mati.
Seandainya Allah Subhanah berkehendak menjadikan suatu permainan, maka Allah pasti mewujudkan permainan itu dari sisi-Nya. Sebuah permainan yang sifatnya subyektif atau personal, dan tidak terkait dengan makhluk yang baru dan fana.
Ini hanya sekedar asumsi dialektis: “Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan (istri dan anak), tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami..” (17) Kata law (sekiranya)—menurut para ahli gramatika Arab—merupakan kata yang mengindikasikan kemustahilan suatu hal karena kemustahilan hal lain. Ia menunjukkan kemustahilan akibat dikarenakan sebabnya kemustahilan. Maksudnya, Allah mustahil ingin membuat suatu permainan, maka mustahil ada permainan, baik dari sisi-Nya, atau dari sesuatu di luar diri-Nya.
Permainan itu tidak akan ada karena Allah Subhanah sejak awal tidak menginginkannya, dan tidak mengarahkan kehendak-Nya terhadap permainan sama sekali: “Kami tidak melakukannya.” (17) Lafazh in adalah partikel negatif dengan arti ma (tidak). Kalimat ini menunjukkan tiadanya kehendak untuk melakukan hal tersebut sejak awal.
Ini hanya sekedar asumsi dialektika untuk menetapkan suatu hakikat yang abstrak. Yaitu bahwa segala sesuatu yang terkait dengan Dzat Allah Subhanah itu qadim (abadi masa lalu) bukan baru, dan baqa (abadi masa depan) bukan fana.
Selengkapnya Baca di SINI
Doa Nur Nubuwat
Doa Nur Nubuwah Sngat banyak faedahnya, di antarnya :
Apa yang dikehendaki Insya Allah dapat tercapai
Rasulallah SAW bersabda, setelah shalat subuh duduk di mesjid bersama para sahabat, datanglah Malaikat Jibril membawa Doa Nur Nubuwah seraya berkata :” Aku di utus Allah SWT membawa Doa Nur Nubuwah ini untuk diserahkan kepadamu”
Apabila dibaca :
1. Setelah Shalat 5 waktu insya allah akan terkabul semua hajtnya.
2. Jika dibaca ketika matahari akan terbenam maka Allah akan memberikan ampunan akan segala dosanya.
3. Jika kamu mempunyai musush, maka bacakanlah doa ini, maka musuh akan berubah jadi sayang.
4. Kemudian Rasullah saw, bersabda:”doa ini akan lebih berfaedah jika di baca, apabila tidak bisa membaca atau tidak hafal, tulisannya ditaruh di rumah, insya allah akan mendapat penjagaan dari Allah dan selamat dari sihir, santet dan guna-guna.
5. Apabila tulisannya diletakkan pada tanaman, insya allah bakal selamat dari hama.
6. Bila diletakkan pada tempat yang angker/menakutkan, atau pada tempat-tempat yang ditempati jin atau hantu dan segala maccam makhluk halus maka akan bubar.
7. Apabila dibaca tiap hari maka selamat dari siksanerak, selamat dunia akhirat, dan selamat dari godaan syetan.
8. Apabila dibaca pada malam jumat sebanyak 50 kali, insya allah terhindar dari kufur, bidah dan dijauhkan dari pekerjaan jelek.
9. Apabila ingin melihat barang-barng yang indah dalam mimpi, maka bacalah pada malam sabtu 100 kali.
10. Jika dalam pelayaran dan tidak membawa air tawar, maka bacalah doa ini pada air laut, dan tipukan. Insya Allah air lau akan menjadi tawar dengan idzin Allah.
11. Apabila dibaca pada malam sabtu maka akan awet muda
12. Jika dibaca pada setiap malam Senin akan diberikan keselamatan
13. Jka dibaca pada malam Selasa, maka akan jadi kuat.
14. Jika dibaca pada malam rabu, giginya akan kuat.
15. Apabila dibaca pada malam Kamis, akan menjadi keliahatan bagus wajahnya, cantik/tampan.
16. Jika dibacakan pada binatang galak/buas akan menjadi jinak.
17. Jika dibaca pada tengah malam, malaikat akan turun dan memintakan ampun untuk orang yang membacanya.
18. Jika dibaca pada Hari RAya, maka akan terkabul semua hanjatnya.
19. Rasul SAW bersabda, “Jika ingin bertemu dengan para Nabi dalam mimpi, maka bacalah sebelum tidur 100 kali. Insya Allah kan bertemu dengan para Nabi dalam mimpi.Dan siapa yang melihat akan merasa sayang padanya.
20. Jika ada orang yang sakit, bacalah pada minyak lalu usapkan pada orang tersebut.
21. Jika ada orang yang kesurupan, bacalah doa tersebut pada minyak, tau air lalu berikan pada orang yang kesurupan tersebut.
22. Jika ingin disayang oleh atasan atau para pejabat, maka bacalah doa ini.
23. Jika ingin kuat berjalan, maka bacalah doa tersebut pada telapak tangan, lalu usapkan pada kaki.
24. Jika akan turun hujan, sementara anda tanggung mau bepergian, bacalahdoa Nur Nubuwah ini, insya allah dengan izin Allah akan berhenti.
25. Jika ada yang mau melahirkan dan sulit bacalah doa ini pada air lalu berikan pada orang terebut, insya allah akan digampangkan.
26. Jika ada perkelahian, atau perselisihan, maka bacalah doa ini, maka akan jadi reda perselesihannya.
27. Jika ada orang sakit mata bacalah doa ini pada lalu kedip-kedipkan pada mata yang sakit.
28. Jika ada yang digigit ular bacalah doa ini pada tempat yang digigit, insya allah racunnya tidak akan berbahaya.
29. Rasul SAW bersabda'”Jika kami ingin dimuliakan atau disegani orang lain maka bacalah doa ini.
30. Dan masih banyak lagi fadhilahnya yang tidak sempat admin tulis.
Selengkapanya Baca di SINI dan kami mohon kesikhlasannya untuk klik salah satu iklan kami di sini untuk membantu kelangsungan Blog kami
Makna “Laa ilaaha illallah”
“Laa ilaaha illallah” terdiri dari 12 huruf yang berhubungan dengan 12 kewajiban kita sebagai manusia.
yang 12 kewajiban terbagi dua :
1. Bagian dhahir terdiri dari 6 kewajiban
- Taharah (bersuci)
- Shalat
- Zakat bagi yang sudah nisab
- Puasa pada bulan ramadhan
- Naik Haji bagi yang mampu
- Jihad : Baik jihad harta, tenaga,maupun jiwa
2. Kewajiban Bagian Batin terdiri dari 6 kewajiban
- Tawakal
- Tafwid
- Sabar
- Ridha
- Zuhud
- Tobat
Semua kewajiban di atas saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga mewujudkan ucapan “Laa ilaaha illallah” menjadi ucapan yang bisa mengantarkan pada keridhaan-Nya.
10 Nasihat Ibnul Qayyim Untuk Bersabar Agar Tidak Terjerumus ke Dalam Lembah Maksiat
Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Nabi dan Rasul paling mulia. Amma ba’du.
Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk menggapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:
Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.
Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…
Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu.
Apabila engkau berlimpah nikmat
maka jagalah, karena maksiat
akan membuat nikmat hilang dan lenyap
Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.
Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya
Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.
Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…
Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…
Kedelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.
Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.
Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.
***
Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li Shabri ‘anil Ma’shiyah, http://www.ar.islamhouse.com
Alih Bahasa: Abu Muslih Ari Wahyudi
dari : Artikel http://www.muslim.or.id
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.